Siapa yang
tidak mengenal Bandung? Kota yang konon diciptakan Tuhan kala tersenyum ini memiliki
banyak destinasi wisata, dari wisata alam semisal Tanguban Parahu, wisata
belanja dengan menjamurnya distro, wisata budaya seperti Saung Angklung Mang
Udjo, hingga wisata kuliner yang beragam dan memanjakan lidah. Tidak
mengherankan Bandung akan dijejali para wisatawan domestik dan mancanegara,
terutama pada akhir pekan dan liburan panjang seperti setiap akhir Desember
menjelang pergantian tahun dan liburan Lebaran. Mereka mencari sensasi
tersendiri dalam hal keunikan tempat wisata, serta keanekaragaman dan kekhasan
kuliner di ibukota Periyangan ini.
Dari sudut
pandang wisata kuliner, Bandung merupakan surganya jajan. Di semua sudut kota
bermunculan tempat-tempat makan yang akan memanjakan lidah dan perut para
pengunjung. Dari Dago Atas yang terkenal dengan kafe elit yang mengawinkan
citarasa dan pemandangan indah Kota Bandung dari sudut pandang yang berbeda,
sampai sentra-sentra jajanan yang menjamur di hampir semua pojok kota, seperti
Jalan Riau, sekitaran Alun-Alun Bandung, Dago Bawah, dan lain sebagainya.
Nah, untuk
lebih mengenal dekat kekayaan kulinernya, berikut serba-serbi sepuluh destinasi
kuliner Bandung pilihan berdasarkan alfabetis:
Aroma Koffie
Faberik Bandung, Legenda Kopi Nusantara
Di Bandung,
legenda kopi tersemat kepada Aroma Koffie Fabriek Bandoeng. Bagaimana tidak? Pabrik
kopi yang telah berdiri sejak tahun
1930 ini setiap harinya selalu dikerumuni para penggemar kopi dari seluruh
penjuru Indonesia. Para pencinta kopi tersebut rela antre lebih dari 30 menit bahkan
berjam-jam pada akhir pekan demi ingin mencicipi nikmatnya kopi legendaris ini.
Semua itu terbayar dengan aroma yang khas, dan tentu saja kenikmatan kopi yang
tak tertandingi. Kedai yang berdiri di jajaran ruko di Jalan Banceuy No. 51,
Braga, Kota Bandung, ini dalam websitenya www.kopiaroma.id bahkan menyebut tidak membuka cabang, tidak membuka toko
daring, dan tidak melakukan jasa antar, untuk membuat stigma bahwa toko
tersebut orisinil dan tiada duanya.
Kopi yang
tersedia di toko ini hanya ada dua jenis: mokka arabika yang terkenal wangi,
lembut, dan rendah kafein, serta robusta yang bercitarasa pahit, keras, dan
tinggi kafein. Sesuai selera penikmat kopi dengan masing-masing aliran. Harganya
pun sangat terjangkau, berkisar antara Rp25.000,00 sampai Rp35.000,00 untuk
setiap 250 gram kopi otentik dan legendaris ini. Anda tertarik? Bersiap-siaplah
antre demi secangkir kopi jos yang takkan terungkap dengan kata-kata!
Bancakan, Pilih Sendiri Sesuai Keinginan
Di Kota
Bandung ada destinasi wisata kuliner prasmanan ala Sunda yang sangat kondang,
namanya Nasi Bancakan. Warung zadul yang terletak di Jalan Trunojoyo Nomor 62,
Citarum, Kota Bandung, ini menawarkan beragam menu masakan khas Sunda. Menu
yang bisa dipilih sendiri oleh pengunjung di antaranya: nasi merah, nasi
timbel, nasi liwet, berbagai sayuran dan urap, lauk dari pepes ikan sampai
olahan ayam, hingga berbagai menu rumahan lainnya. Hal yang menarik adalah
sambal yang disediakan lebih dari llima macam, mulai dari sambal ijo, sampai
sambal terasi. Semua boleh diisi ulang sepuasnya. Keunikan lainnya adalah semua
piring dan gelas yang digunakan menggunakan piring zadul yang terbuat dari
seng, atau ada yang mengatakan “piring-gelas penjara”. Benar-benar serasa makan
di rumah sendiri!
Cuanki Serayu Memang Ayu
Cuanki konon berasal
dari akronim “cari uang jalan kaki”. Menurut legenda lokal, sejak dahulu kala
penjual cuanki “harus” berjalan kaki dalam menjajakan dagangannya. Meski di
zaman milenial sekarang ini banyak kita temui penjaja cuanki yang menjual dagangannya
menggunakan sepeda, sepeda motor, bahkan membuka lapak/kedai yang menetap.
Seperti cuanki Serayu ini. Warung yang berada di Jalan Serayu No. 2, Cihapit,
Kota Bandung, ini tak pernah sepi pengunjung, baik di hari biasa apalagi di
akhir pekan. Antrean panjang seperti menjadi pemandangan biasa. Bahkan di akhir
pekan (Sabtu dan Minggu), antrean bisa mengular sampai menutupi jalan.
Penggemarnya pun tak hanya dari Bandung, banyak yang menjadi pelanggan setia
cuanki Serayu berasal dari luar kota, baik Jakarta, Bogor, bahkan luar Pulau
Jawa. Ini bisa dibuktikan dengan berjubalnya lahan parkir dengan kendaraan
berplat nomor bukan D.
Mengapa
orang-orang rela antre demi semangkok cuanki? Jawabannya bisa beragam dan debatable, tapi citarasa cuanki Serayu
tak bisa membohongi lidah dan sukma. Dengan harga yang sangat bersahabat,
kenikmatan cuanki Serayu tak tertandingi. Lazimnya, saat kita makan seporsi
bakso tahu cuanki, ada rasa aneh yang tertinggal di saraf indera pengecap kita.
Namun, di cuanki Serayu tidak demikian. Rasanya benar-benar memanjakan lidah
kita, tanpa ada perasaan janggal yang tertinggal di permukaan lidah.
Donat Madu Cihanjuang, Manisnya Pasti Terkenang
Salah satu
donat yang terkenal di Kota Bandung adalah Donat Madu Cihanjuang. Cihanjuang
telah lama menjadi kata kunci dan rujukan bagi pencinta donat di Bandung dan
sekitarnya. Donat Madu Cihanjuang terletak di Jalan Cikutra No. 100 Bandung.
Jajanan yang satu ini ada sejak 2010, dimulai dari lapak di Jalan Cihanjuang, Cimahi,
menyebar dan menggurita sampai lebih dari 90 outlet di Bandung dan sekitarnya,
bahkan di luar Kota Bandung. Dengan rasa yang khas dan topping yang unik, donat
ini dibanderol dengan harga Rp5.500,00 per biji, sebuah harga yang sebanding
dengan rasanya. Mau coba? Hati-hati ketagihan.
Es Krim Rasa, Bernostalgia dalam Citarasa
Jika Anda
hendak menyelami sejarah Bandung sembari menikmati citarasa kuliner zadul, es
krim Rasa wajib masuk daftar kunjungan. Restoran ala zaman Belanda ini terletak
di Jalan Tamblong, Kota Bandung. Es Krim Rasa bernama
asli Hazen Shop & Café yang
dibangun tahun 1936 ini kemudian berpindah kepemilikan dan berganti nama
menjadi Rasa Bakery & Cafe.
Tempat yang terkenal akan es krimnya ini
menawarkan beragam pilihan entrée, main course dan dessert. Dari mulai penganan ringan hingga makanan berat tersebut
dapat dinikmati dari kisaran harga Rp30.000,00 sampai dengan Rp50.000,00 per porsi. Tak lupa kukis dan
beragam kue basah siap memanjakan lidah. Es krim Rasa pun menyediakan versi
kemasan modern sehingga praktis untuk Anda
bawa pulang sebagai buah tangan keluarga tercinta di rumah.
Farmhouse, Berselfie Sembari Memanjakan Lidah
Bandung sudah
lama menjadi destinasi wisata, baik wisata alam maupun wisata swafoto. Salah
satu objek yang menjadi andalan berswafoto ria adalah Farmhouse. Destinasi yang
terletak di Lembang ini menyajikan tempat-tempat yang ikonik dan eye cathing untuk berfoto, baik
sendirian maupun beramai-ramai dengan kerabat dan sahabat. Selain menjadi
tujuan selfie, Farmhouse juga
dilengkapi dengan jajaran kuliner yang siap memanjakan lidah Anda. Salah
satunya adalah nasi goreng dengan campuran susu kambing dan berbagai olahan beragam susu khas dataran tinggi
Lembang.
Objek wisata
yang tepatnya beralamat di Jalan Raya Lembang Nomor 108, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten
Bandung, ini tak pernah sepi pengunjung. Wisatawan yang biasanya
rombongan bus dari luar kota, selalu berbondong-bondong datangdan pergi,
keluar-masuk Farmhouse. Mereka berebut dan antre swafoto di titik-titik
favorit, salah satunya adalah rumah Hobbit yang terkenal via layar lebar. Di
Farmhouse juga terdapat mini zoo yang akan menjadi tempat bermain yang asyik
bagi buah hati para pengunjung.
Setelah capai berkeliling swafoto dan menikmati sejuknya
udara Lembang, pengunjung bisa menikmati berbagai sajian kuliner di sana. Tentu
saja yang paling familiar adalah berbagai macam olahan susu khas Lembang, di
antaranya susu segar, yoghurt, hingga keju. Dengan perpaduan keindahan,
kesejukan, dan kesegaran di Farmhouse, pengunjung mendapatkan kesehatan jiwa
dan raga, lidah dimanja sekaligus cuci mata.
Gorengan Cendana, Cemilan Sederhana Tiada Dua
Ini gorengan bukan
sembarang gorengan, tapi ini gorengan cendana. Gorengan yang berdiri sejak 1977
ini telah menjadi ikon dalam dunia kuliner proletariat di Kota Bandung. Lapak
yang berjualan sejak pukul 15.00 sampai 20.00 WIB ini menyajikan berbagai jenis
camilan berbahan dasar tepung. Di gerobak yang berada di ruas Jalan Bengawan,
Bandung, tepatnya di perempatan lampu lalu lintas Taman Pramuka, ini dijual
beberapa makanan yang akrab menjadi teman minum teh atau kopi, antara lain
pisang goreng, tahu isi (gehu), comro, tempe goreng/mendoan, bala-bala,
gorengan kacang hijau, dan molen. Citarasa yang ditawarkan gorengan ini tidak
seperti gorengan lainnya. Harganya pun sangat bersahabat di kantong. Hal-hal
inilah yang menjadi alasan kuat penggemar gorengan rela antre demi gorengan
yang lezat memanjakan lidah ini. Bahkan pada saat ngabuburit pada Bulan Ramadhan, di depan gorengan Cendana
dipastikan antrean memanjang, sampai-sampai berakibat macet.
H. Isan, Rasa Batagornya
Tak Terlupakan
Kuliner baso tahu goreng—alias batagor—memang tidak
lepas dari hidangan khas Kota Kembang. Salah satu batagor yang masih eksis dari zaman baheula adalah H. Isan. Di
samping batagor-batagor lain yang menawarkan rasa prima namun dengan harga yang
lumayan mahal, batagor H. Isan melenggang dengan rasa dan harga yang
terjangkau. Dibanderol
dengan harga Rp15.000,00 per porsi, batagor H. Isan
menawarkan beragam komposisi menu. Selain batagor dengan bumbu kacang, Anda dapat menikmati batagor kuah, mie
bakso dan yamin, plus
potongan kelezatan yang tiada
tara.
Warung batagor yang berdiri sejak tahun 1970-an ini
tersebar di berbagai titik di Bandung. Dari sudut di Jalan PHH. Mustofa, Cikutra, sampai di
setiap sudut kota Bandung yang strategis, Anda akan menemukan batagor H. Isan. Cukup
buka aplikasi navigasi lalu meluncurlah ke salah satunya. Dan besiaplah menyeruput kuah
batagor nan gurih di
Bandung sehabis diguyur hujan.
Lekker pisan euy!
Ibu
Imas, Warteg A la Sunda
Berkeliling di
Kota Bandung membuat perut cepat berontak. Di kala lapar dahaga melanda, Warung
Ibu
Imas adalah pilihan tepat. Kedai yang berada di
Jalan Balong Gede dekat dengan
Alun-Alun Bandung ini selalu ramai diserbu konsumen, terutama di waktu makan
siang dan makan malam. Beragam pilihan menu a la Sunda dapat
anda nikmati di sini. Dari mulai sayuran, daging, pepes, dan tak lupa lalapan
juga sambal khas Ibu Imas menunggu anda cicipi. Satu hal yang spesial di warteg A
la Sunda ini adalah karedok leunca pedas menggoda. Ssst… ada menu rahasia yang
hanya pegawai dan Anda
saja yang tahu. Pesanlah sop kikil yang tidak ada di menu. Segera semangkuk
panas terhidang di depan Anda
dengan bawang goreng dan potongan kikil lembut siap Anda lumat. Jangan khawatir kehabisan karena
dari sekian banyak Warung
Ibu Imas di sepanjang jalan Balong Gede, ada satu warung yang buka 24 jam!
Jando, Sate Lemak Terenak
Jando di dalam
bahasa Sunda berarti lemak. Kata ini melekat bukan tanpa makna. Sate jando yang
membuka lapak di Jalan Diponegoro ini memang penuh dengan lemak di setiap lilitan
daging sapi pilihan. Sate yang hanya buka pada siang hari di sekitaran Gasibu
Bandung ini selalu dipadati penikmat kuliner panggangan daging. Walaupun
terletak di pinggir jalan,
tepatnya di belakang Gedung Sate Bandung, tidak mengurangi
antusias para pembeli. Suatu keasyikan tersendiri ketika kita makan
bercengkrama di pinggir jalan, berkursikan plastik sambil larak-lirik sama mojang Bandung
yang cantik nan geulis pisan.
Awas, bumbu
sate perpaduan bumbu pecel dan jeruk nipis di sate jando tumpah di celana!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar