Kamis, 03 Januari 2019

Penyelam Tenggelam Luka Dalam



Kasus Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada akhir tahun 2018, telah menelan beberapa korban jiwa dan menyisakan pedih yang tak terperi. Tidak hanya dari penumpang dan pilot yang berada di pesawat, tapi juga dari salah satu penyelam yang bernama Syachrul Anto gugur pada saat evakuasi bangkai pesawat Lion Air tersebut. Diketahui Syachrul pingsan saat menyelam dan dibawa ke RSUD Koja setelah ditemukan. Syachrul menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit tersebut pada hari Jumat, 2 November 2018.
Sebelum tugas evakuasi Lion Air ini, Syachrul juga membantu dalam evakuasi di Palu dan juga pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pada tahun 2014. Syachrul telah melakukan banyak sekali jasa untuk negara ini. Syachrul merupakan penyelam yang sangat handal dan sering sekali membantu dalam operasi-operasi seperti ini. "Dia itu terlibat lama waktu Air Asia. Dia join. Dia salah satu orang yang cukup lama. Itu hampir tiga minggu. Dia salah satu orang yang paling banyak ngangkat jenazah malah," kata Leader Indonesia Rescue Diver Team, Bayu Wardoyo, di Dermaga JICT, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018).
Syachrul gugur saat evakuasi karena dikompresi. Menurut Kabasarnas, Marsekal Madya M Syaugi, Syachrul turun pada Jumat (2/11) sore untuk ikut membantu pencarian korban dan bagian pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang. Syaugi mengatakan Syachrul turun bersama satu temannya yang lain. Seharusnya Syachrul tidak dibolehkan untuk turun dengan hanya satu temannya saja, setidaknya harus lebih dari itu. Diketahui bahwa salah satu pihak sedang mencari sesuatu, kemudian melihat yang satu lagi sudah tiada. Saat dicari ternyata sudah di atas. Lalu Syachrul ditemukan oleh tim SAR dalam keadaan pingsan.
Syachrul dimakamkan di Surabaya pada hari Sabtu (3/11). Istri amarhum, Lian Kurniawati, putrinya dan mertuanya juga hadir dalam pemakamannya. Pihak keluarga korban sepakat untuk memakamkan Syachrul di Surabaya karena ibunya juga saat ini tinggal di Surabaya. Almarhum adalah sosok pahlawan bagi negeri ini. Almarhum sudah merelakan waktunya dan nyawanya demi melaksanakan tugas ini.
Syachrul bisa menjadi contoh untuk kita semua. Tanpa menghiraukan umurnya, almarhum tetap menyelam dan membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Setiap hal yang almarhum lakukan adalah untuk negeri tercinta ini, kita harus mencontoh sikap pengorbanan beliau yang luar biasa. Sikapnya yang rajin membantu dan ringan tangan. Hal penting yang kita bisa lakukan sekarang hanyalah berdoa agar almarhum selalu berada di sisi Allah, yakni di surga-Nya.





           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Memorable Day At BloggerDay 2019 Bandung: dari Trans Studio hingga Crowne Plaza!

Habis Friday pastilah Saturday Pas Saturday bersama yang tersayang Dapat undangan dari BloggerDay Bikin hati girang melayang-layang...