Kasus
Lion Air JT610 yang
jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada akhir tahun 2018, telah menelan beberapa korban
jiwa dan menyisakan pedih yang tak terperi. Tidak hanya dari penumpang dan
pilot yang berada di pesawat, tapi juga dari salah
satu penyelam yang bernama Syachrul
Anto gugur pada saat evakuasi bangkai pesawat Lion
Air tersebut.
Diketahui Syachrul pingsan saat menyelam dan dibawa ke RSUD Koja setelah
ditemukan. Syachrul menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit tersebut
pada hari Jumat, 2 November
2018.
Sebelum tugas evakuasi Lion Air ini,
Syachrul juga membantu dalam evakuasi di Palu dan juga pencarian pesawat Air
Asia QZ 8501 yang jatuh di
perairan Selat Karimata pada tahun 2014. Syachrul telah melakukan banyak sekali
jasa untuk negara ini. Syachrul merupakan penyelam yang sangat handal dan
sering sekali membantu dalam operasi-operasi seperti ini. "Dia itu
terlibat lama waktu Air Asia.
Dia join. Dia salah satu orang yang cukup lama. Itu hampir tiga minggu. Dia
salah satu orang yang paling banyak ngangkat jenazah malah," kata Leader Indonesia Rescue Diver Team, Bayu
Wardoyo, di Dermaga JICT, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018).
Syachrul
gugur saat evakuasi karena dikompresi. Menurut Kabasarnas, Marsekal
Madya M Syaugi, Syachrul turun pada Jumat (2/11) sore untuk ikut membantu
pencarian korban dan bagian pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang.
Syaugi mengatakan Syachrul turun bersama satu temannya yang lain. Seharusnya
Syachrul tidak dibolehkan untuk turun dengan hanya satu temannya saja,
setidaknya harus lebih dari itu. Diketahui bahwa salah satu pihak sedang
mencari sesuatu, kemudian melihat yang satu lagi sudah tiada. Saat dicari
ternyata sudah di atas. Lalu Syachrul ditemukan oleh tim SAR dalam keadaan
pingsan.
Syachrul
dimakamkan di Surabaya pada hari Sabtu (3/11). Istri amarhum, Lian Kurniawati, putrinya
dan mertuanya juga hadir dalam pemakamannya. Pihak keluarga korban sepakat
untuk memakamkan Syachrul di Surabaya karena ibunya juga saat ini tinggal di
Surabaya. Almarhum adalah sosok pahlawan bagi negeri ini. Almarhum sudah merelakan waktunya dan nyawanya
demi melaksanakan tugas ini.
Syachrul
bisa menjadi contoh untuk kita semua. Tanpa menghiraukan umurnya, almarhum tetap menyelam dan membantu
orang-orang yang membutuhkan bantuan. Setiap hal yang almarhum lakukan adalah
untuk negeri tercinta ini, kita harus mencontoh sikap
pengorbanan
beliau yang luar biasa. Sikapnya yang rajin membantu dan ringan
tangan. Hal penting yang
kita bisa lakukan sekarang hanyalah berdoa agar almarhum selalu berada di sisi
Allah, yakni di surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar